Bisnis Kafe bagi Pelajar atau Mahasiswa
Kali ini Hydup akan mencoba berbagi petunjuk, pedoman, atau tata cara membuka bisnis Kafe. Bisa untuk kamu yang masih berstatus pelajar/mahasiswa. Kenapa Kafe? Kafe dan anak muda merupakan dua hal yang sulit dipisahkan. Pasalnya, kafe adalah tempat paling asik untuk berkumpul bersama teman. Konsumen kafe sendiri tidak hanya anak muda, namun mencakup segala usia. Hanya saja, tidak dapat dipungkiri bahwa mayoritas pengunjungnya memang anak muda. Membuka bisnis kafe termasuk salah satu peluang menarik buat kamu untuk meraup untung.
Kata kafe atau café berasal dari bahasa Prancis yang berarti kopi. Istilah coffeehouse baru muncul pada abad ke-18 di Inggris yang dalam bahasa Indonesia diartikan kedai kopi. Pada awalnya, kafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi. Namun seiring perkembangan zaman, kafe berkembang dengan berbagai konsep, di antaranya sebagai tempat menikmati hidangan malam (dinner).
Ketika membuka kafe, kamu harus benar-benar memperhitungkan risiko dan beragam kemungkinan yang mungkin terjadi. Terlebih jika kamu masih punya status pelajar/mahasiswa. Jadi kamu harus pintar mengelola usaha dan membuat perencanaan yang baik. Tentu di luar bagaimana kamu mengelola waktu untuk mengurus kafe dan sekolah/kuliah.
Untuk membuka kafe, kamu harus melakukan beberapa persiapan. Pertama, persiapan tempat. Carilah tempat yang strategis agar kafe kamu ramai dikunjungi pelanggan. Ingat: pelanggan. Kedua, persiapan promosi. Berikan diskkon atau promo menarik pada saat pembukaan kafe. Ketiga, persiapan sumber daya manusia (SDM). Kamu pasti kerepotan jika mengelola kafe sendirian. Oleh karena itu, ajaklah beberapa teman yang mempunyai waktu luang dan ketertarikan bisnis yang sama untuk ikut bergabung di kafe milikmu. Keempat, persiapan waktu. Pada awal membuka usaha, kamu membutuhkan banyak waktu. Maka, jika kamu masih sekolah/kuliah, pilihlah waktu di saat libur panjang. Jadi kegiatan sekolah/kuliah tidak terganggu. Kelima, persiapan modal. Siapkan modal yang cukup untuk mengembangkan kafe. Tidak perlu terburu-buru mengejar keuntungan jika modal kamu kecil. Bila kesulitan dalam hal modal, ajaklah beberapa teman untuk bekerja sama dalam hal bisnis ini.
Dari belanja bahan makanan harian Rp. 6.000.000 tersebut, kafe kamu mampu mendapatkan omzet minimal Rp. 500.000 per hari. Maka dalam sebulan, hitungannya sebagai berikut:
Persiapan Membuka Kafe
Kafe adalah sebuah tempat menyerupai restoran kecil yang melayani konsumen dengan menjual makanan ringan dan minuman. Hal yang membedakan kafe dengan restoran besar adalah pengunjung bisa berlama-lama duduk di sana dengan nyaman. Kafe biasanya didatangi orang untuk bertemu teman, klien, atau sekedar rileks. Pada umumnya, kafe beroperasi dari pagi sampai malam. Namun ada pula kafe yang buka mulai dari sorehingga dini hari. Jika kamu adalah pelaku usaha yang masih sekolah atau kuliah, sebaiknya buka kafe sore hari.
Kata kafe atau café berasal dari bahasa Prancis yang berarti kopi. Istilah coffeehouse baru muncul pada abad ke-18 di Inggris yang dalam bahasa Indonesia diartikan kedai kopi. Pada awalnya, kafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi. Namun seiring perkembangan zaman, kafe berkembang dengan berbagai konsep, di antaranya sebagai tempat menikmati hidangan malam (dinner).
Ketika membuka kafe, kamu harus benar-benar memperhitungkan risiko dan beragam kemungkinan yang mungkin terjadi. Terlebih jika kamu masih punya status pelajar/mahasiswa. Jadi kamu harus pintar mengelola usaha dan membuat perencanaan yang baik. Tentu di luar bagaimana kamu mengelola waktu untuk mengurus kafe dan sekolah/kuliah.
Untuk membuka kafe, kamu harus melakukan beberapa persiapan. Pertama, persiapan tempat. Carilah tempat yang strategis agar kafe kamu ramai dikunjungi pelanggan. Ingat: pelanggan. Kedua, persiapan promosi. Berikan diskkon atau promo menarik pada saat pembukaan kafe. Ketiga, persiapan sumber daya manusia (SDM). Kamu pasti kerepotan jika mengelola kafe sendirian. Oleh karena itu, ajaklah beberapa teman yang mempunyai waktu luang dan ketertarikan bisnis yang sama untuk ikut bergabung di kafe milikmu. Keempat, persiapan waktu. Pada awal membuka usaha, kamu membutuhkan banyak waktu. Maka, jika kamu masih sekolah/kuliah, pilihlah waktu di saat libur panjang. Jadi kegiatan sekolah/kuliah tidak terganggu. Kelima, persiapan modal. Siapkan modal yang cukup untuk mengembangkan kafe. Tidak perlu terburu-buru mengejar keuntungan jika modal kamu kecil. Bila kesulitan dalam hal modal, ajaklah beberapa teman untuk bekerja sama dalam hal bisnis ini.
Modal Untuk Membuka Kafe
Untuk membuka kafe, modal menjadi syarat mutlak untuk kamu miliki. Sesuaikan anggaran dengan modal yang kamu miliki. Berikut adalah gambaran modal awal yang harus kamu siapkan untuk membuka kafe.
Modal Investasi
Dekorasi tempat
|
Rp. 7.000.000
|
Peralatan memasak
|
Rp. 2.000.000
|
Peralatan makan dan minum
|
Rp. 1.000.000
|
Meja kursi
|
Rp. 5.000.000
|
Meja kasir
|
Rp. 500.000
|
Lain-lain
|
Rp. 1.500.000
|
Total
|
Rp. 17.000.000
|
Modal Operasional Bulanan
Sewa tempat
|
Rp. 800.000
|
Gaji 2 karyawan
@ Rp. 1.000.000
|
Rp. 2.000.000
|
Promosi
|
Rp. 1.000.000
|
Bahan-bahan makanan
|
Rp. 6.000.000
|
Listrik dan telepon (pulsa)
|
Rp. 300.000
|
Lain-lain
|
Rp. 800.000
|
Total
|
Rp. 10.900.000
|
Penghasilan Kafe
Dari belanja bahan makanan harian Rp. 6.000.000 tersebut, kafe kamu mampu mendapatkan omzet minimal Rp. 500.000 per hari. Maka dalam sebulan, hitungannya sebagai berikut:
Total Omzet = omzet harian x 30 hari
= (Rp. 500.000 x 30 hari) – Rp. 9.500.000
= Rp. 15.000.000 – Rp. 9.500.000
= Rp. 5.500.000
Keuntungan = omzet – biaya operasional bulanan
= Rp. 15.000.000 – Rp. 9.500.000
= Rp. 5.500.000
Dengan keuntungan tersebut, maka hanya dalam waktu 3-4
bulan, usaha kamu sudah balik modal.
Tips Sukses Membuka Kafe
Mengingat besarnya modal yang harus dikeluarkan, maka jangan
sampai kafe kamu gulung tikar. Oleh karena itu, jangan sampai kamu mengabaikan
beberapa tips sukses berikut ini.
Pemilihan lokasi.
Pilih lokasi yang menurut kamu strategis, misalnya di
perkotaan, sekitar sekolah atau kampus, perkantoran, mal, perumahan, atau
tempat wisata. Namun, perhatikan pula jumlah pesaing dan harga sewa bulanan. Jangan
sampai modal yang kamu miliki habis hanya untuk menyewa tempat. Padahal, di
tempat itu sudah banyak kafe-kafe bagus yang akan menjadi saingan berat.
Manajemen yang baik.
Tidak sedikit kafe yang terpaksa gulung tikar akibat
kesalahan dalam manajemen. Atur keuangan kamu dengan baik. Jangan sampai uang
untuk kebutuhan kafe malah digunakan untuk kepentingan konsumsi pribadi. Kamu harus
selektif dalam hal bahan baku produksi harian. Carilah pemasok yang menawarkan
harga relatif murah. Bukan hanya manajemen keuangan, tetapi kamu juga harus
pandai mengatur waktu, antara keluarga, kafe dan atau sekolah/kuliah.
Tawarkan menu andalan.
Pilihlah menu yang belum banyak dijual di pasaran untuk
mengurangi tingkat persaingan. Artinya, kamu harus melakukan survey ke beberapa
kafe sekitar terlebih dahulu. Jika kamu memiliki skill memasak yang hebat,
buatlah kreasi menu dari resep sendiri supaya menjadi brand di kafe milikmu.
Perhatikan sumber daya manusia yang kamu miliki.
Demi kelangsungan kafe yang dikelola, idealnya kamu memiliki
tukang masak dan pelayan. Pastikan mereka dapat bersikap ramah kepada konsumen
dan memiliki keterampilan di bidangnya masing-masing. Jangan lupa pula untuk
memperhatikan kesejahteraannya supaya mereka tidak malas bekerja secara
maksimal.
Menerapkan strategi promosi yang tepat.
Pelayanan yang baik adalah kunci dari sebuah promosi. Jika pelanggan
puas dengan layanan kafe kamu, tentu mereka tidak akan segan untuk menajak
teman-temannya kembali. Kemudian, teman pelanggan akan mengajak kawannya yang
lain dan seterusnya. Berikan juga diskon dan promo secara berkala. Jika memiliki
dana lebih, buatlah website, spanduk, pamflet, brosur, dan sebagainya. Manfaatkan
juga media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, dan
lain-lain.
#kafe
#bisniskafe
#bisnispelajar
#bisnismahasiswa
#kayamuda
#mudakayaraya
#penulisdamaya
#superstudentpreneur
0 Response to "Bisnis Kafe bagi Pelajar atau Mahasiswa"
Post a Comment